Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

Kalteng Barigas: World Heart Day - 29 September 2011

Kalteng Barigas: World Heart Day - 29 September 2011 : 'via Blog this' Semoga peringatan Hari Jantung Sedunia ini bisa membuat kita memperhatikan faktor-faktor resiko penyakit jantung dan stroke seperti: meningkatnya tekanan darah, meningkatnya kadar kolesterol dan glukosa, merokok, kurangnya asupan buah-buahan dan sayur-sayuran, kelebihan berat badan, kegemukan dan kurangnya aktivitas fisik.

World Heart Day - 29 September 2011

 Penyakit kardiovaskuler adalah pembunuh terbesar di dunia, menyebabkan kematian pada 17,3 juta kehidupan sedunia. Faktor-faktor resiko terhadap penyakit jantung dan stroke meliputi meningkatnya tekanan darah, kadar kolesterol dan glukosa, merokok, kurangnya asupan buah-buahan dan sayur-sayuran, kelebihan berat badan, obesitas dan kurangnya aktivitas fisik. Bekerjasama dengan WHO, Federasi Jantung Sedunia mengorganisir kegiatan penyadaran pada lebih dari 100 negara - meliputi pemeriksaan kesehatan, mengorganisir kegiatan jalan, lari dan kebugaran, diskusi terbuka, pertunjukan, forum ilmiah, pameran, konser, karnaval dan perlombaan olahraga.  Sumber: World Heart Day (WHO)

Pelayanan Kesehatan Tradisional

Pada masa depan diharapkan semua tenaga pengobatan tradisional, komplementer dan alternatif harus memiliki pendidikan formal Dokter yang ingin menjadi tenaga pengobatan tradisional harus menjalani pendidikan formal lagi Pengobat tradisional diharapkan untuk tidak melakukan promosi secara berlebihan Dorong penelitian terhadap khasiat obat-obat tradisional secara berjenjang Bekerjasama dengan lintas sektor dalam pembinaan pengobatan tradisional Asosiasi / Organisasi Battra melakukan pembinaan terhadap anggotanya Keberadaan battra asing adalah sebagai transfer knowledge

Pengantar Advokasi Pengobatan Tradisional Kalteng 2011

Gambar
Pada tanggal 23-24 September 2011 berlangsung kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Program Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer Kabupaten / Kota Se-Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, dr. Ryan Tangkudung, M.Kes. Narasumber pertemuan ini adalah dari Departemen Kesehatan. Berikut sedikit catatan dari pengantar kegiatan advokasi: Pengobatan Tradisional ini mulai berkembang ketika Presiden Bambang Yudhoyono berkunjung ke Cina. Beliau minta kepada Menkes untuk mengembangkan pengobatan tradisional. Oleh karena itu, Bina Kesehatan Tradisional ditingkatkan eselonnya. Pengobatan tradisional yang diakui adalah ramuan dan ketrampilan. Jejaringnya meliputi rumah sakit, puskesmas, battra swasta dan asing, UKMB dan masyarakat.  Permintaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional sangat tinggi. Depkes mengupayakan regulasi dari pengobatan tradisional Membangun kemitraan dengan swasta untuk ketersediaan bahan

ONE Network : American Academy of Ophthalmology

ONE Network : American Academy of Ophthalmology : 'via Blog this' Situs ini menyediakan sarana pembelajaran yang sangat baik bagi rekan-rekan yang berminat dalam masalah kesehatan mata. Bisa daftar secara gratis ke AAO !

Bankdata Puskesmas

Bankdata Puskesmas Database ini berisi data-data puskesmas di seluruh Indonesia sejak tahun 2008, 2009, 2010. Meskipun tidak semua datanya lengkap, tetapi paling tidak data ini cukup membantu.

ERC - International Drug Price Indicator Guide

ERC - International Drug Price Indicator Guide Tautan diatas berisi Pedoman Indikator Harga Obat Internasional. Pedoman yang disusun oleh Management Science for Health (MSH) bekerja sama WHO merupakan patokan bagi orang-orang yang terlibat dalam pengadaan obat-obatan.

Kinect for Health

Gambar
View this video as a WMV Video diatas menceritakan bagaimana kemajuan teknologi sekarang telah bisa menggabungkan apa yang sedang kita lakukan dengan teknologi komputer yang bisa langsung menginformasikan kepada kita hal-hal yang berkaitan dengan kebugaran kita ketika melakukan aktivitas tersebut. Hal ini akan sangat berguna dalam bidang kesehatan.

Angka Kematian Bayi di Kalteng 2009

Angka Kematian Bayi (AKB) didefinisikan sebagai jumlah kematian bayi (umur satu tahun atau lebih muda) per 1000 kelahiran hidup. Dari data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2009, didapatkan bahwa AKB-nya adalah 7,4 per 1000 kelahiran hidup. Bila merujuk pada AKB di Kalimantan Tengah berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 yaitu sebesar 47,68 per 1000 kelahiran hidup, maka AKB di Kalimantan Tengah sudah mencapai target MDG yaitu menurunkan 2/3 angka kematian bayi. Namun sayangnya angka tersebut tidak bisa dijadikan sebagai patokan mengingat pengumpulan datanya tidak memenuhi kriteria penentuan AKB. Kita harapkan data dari Sensus Penduduk Tahun 2010 sudah bisa mengungkap AKB di Kalimantan Tengah, sehingga kita bisa melihat bagaimana perkembangannya bila dikaitkan dengan target yang sudah ditetapkan oleh MDG. Sumber: Lampiran  Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2009

Hasil Riskesdas 2010 untuk Kalteng

Riset Kesehatan Dasar yang diselenggarakan pada tahun 2010 yang lalu sudah ada hasilnya. Kalimantan Tengah memiliki penggunaan kontrasepsi pada perempuan usia 10-49 tahun yang berstatus kawin sebesar 65,7 persen, tertinggi se-Indonesia. Tapi kebanggaan tersebut agak berkurang ketika mengetahui bahwa prevalensi penduduk umur 15 tahun ke atas yang merokok tiap hari sebesar 36%, tertinggi se-Indonesia. Kriteria ini diperburuk dengan persentase penduduk merokok dengan rata-rata lebih dari 30 batang per hari yaitu sebesar 5,4%, juga terbanyak se-Indonesia. Sumber: Laporan Riskesdas 2010